PONOROGO Setelah mengajak seluruh perguruan pencak
silat dan bela diri se- Kabupaten Ponorogo untuk duduk bersama dalam
satu forum komunikasi, Polres Ponorogo melaksanakan deklarasi damai dan
pengukuhan forum pencak silat dan bela diri yang ada diwilayah Ponorogo,
Sabtu (28/9/2013) di stadion Bhatoro Katong, sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum acara penanda tanganan deklarasi damai dan pengukuhan,
terlebih dahulu diadakan upacara yang diikuti oleh Forpinda Kabupaten
Ponorogo dan perwakilan dari semua perguruan 21 Kecamatan yang ada
diwilayah Ponorogo. Ribuan warga pendekar pun memenuhi stadion Bhatoro
Katong, Minggu sekitar pukul 14.00 WIB hingga sore
Dalam acara pengukuhan perdammaian tersebut menurut Wakapolres
Ponorogo Kompol. Tri Saksono Puspoaji menjelaskan bahwa sekitar 3000
pendekar dari semua perguruan yang ada di Ponorogo berjanji satu tekad
hanya untuk perdamaian.
“Sekitar 3000 pendekar seluruh Ponorogo dari semua perguruan
berkumpul di satadion ini dan dijaga 1000 personil kemanan,” terangnya.
Kapolres Ponorogo AKB Iwan Kurniawan,S.I.K,Msi saat dikonfirmasi
disela-sela acara mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu
upaya-upaya pencegahan yang dilakukan pihak Kepolisian. Dengan deklarasi
damai dan pengukuhan ini diharapkan kejadian-kejadian, masalah-masalah
yang terjadi antar perguruan dapat diminimalisir, bahkan menjadi nihil.
Ini merupakan wadah atau forum untuk mempererat komunikasi agar
terjalin koordinasi, mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbulkan
oleh perguruan silat maupun bela diri,sehingga jika adasuatu maslah
dapat diseleseikan,tidak dengan kekerasan atau anarkis yang dapat
menimbulkan kerawanan maslah keamanan,ketertiban masyarakat.
Lebih Lanjut Mantan Kapolresta Mojokerto ini menambahkan, bahwa
dengan penanda tanganan deklarasi damai dan pengkukuhkan forum
komunikasi pencak silat dan bela diri yang dihadiri, diikuti dan
disaksikan oleh anggota masing-masing perguruan membuat tidak adanya
konflik di level bawah.
Sebab selama ini level bawah sangat rawan konflik. Dan diharapkan
dari deklarasi dan pengukuhan ini untuk mengantisipasi masalah-masalah
keamanan, ketertiban masyarakat, agar tercipta kondisi situasi yang
aman, nyaman.
Terkait insiden tersebut polisi pun segera mengamankan para pelaku
tawuran yang di duga telah memicu tawuran tersebut. Sebanyak 30 pemuda
dari organisai pencak silat Setia Hati Winongo diamankan di Mapolres
berserta 24 sepda motor. Mereka diminta keterangan dalam proses
penyelidikan.
Kejadian itu dipicu karena saat Minggu petang tersebut rombongan dari
wilayah Kecamatan Slahung hendak pulang dengan mengendari sepeda motor
dari satdion, setibanya di selatan Jembatan Grenteng mereka di lempari
oleh anak-anak yang bergerombol di tepian jalan raya Ponorogo-Pacitan
tersebut.
Para pemuda yang membuat onar itu pun akhirnya di lucuti pakainnya
oleh petugas sebelum dimasukan ke jeruji besi untuk pengamanan.
Wakapolres Ponorogo Kompol Trisaksono Puspoaji ketika dikonfirmasi
saat mendampingi Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan menjelaskan,
kalau ke semua pelaku yang di duga telah memicu tawuran antar perguruan
tersebut sudah diamankan di mapolres beserta barang bukti sepda motor,
HP dan baju yang dikenakannya.
“Mereka kita amankan beserta 24 sepeda motor dan 30 HP dan mereka
akan kita mintai keterangan untuk penyelidikan,” ujar Kompol Trisaksono.
Tags: perguruan, pencak silat, deklarasi, damai, ponorogo
0 comments:
Posting Komentar